Makakata Hang Jebat, “ nantilah aku seketika lagi ; aku hendak berlangirkan kerisku.”. · Penggunaan bahasa Melayu pada Hikayat tersebut, terdapat pada kalimat : 1) Maka rajapun memberi anugrah akan Laksamana pakaian yang indah-indah dan diberi anugrah anyapan pada tempat raja santap. Unsurdan unsur langsung Nosi dan fungsi afiks Akar kata Pembentukan kata dasar Memahami Unsur Intrinsik Puisi Memahami Unsur Ekstrinsik Puisi Tinjauan dari Sudut Literasi Kritis BAB 5. KARAKTERISTIK DAN STRUKTUR PROSA FIKSI C Hikayat Hang Tuah Prosa Fiksi Periode 1920 — 1933 March Rush Abdul Moeis Hikayatadalah cerita melayu klasik yang menunjukkan unsur penceritaan dengan ciri-ciri berupa kesaktian dan kemustahilan dari para tokoh. F. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dari Hikayat. Hikayat Hang Tuah, Hikayat Indera Bangsawan, dan Hikayat Malim Deman. 2. Pengaruh Jawa, contohnya yaitu Hikayat Weneng Pati, Hikayat Panji Semirang C Struktur Teks Hikayat. Hikayat merupakan salah satu cerita yang didasarkan pada teks cerita narasi. struktur yang dimiliki pada teks hikayat adalah sebagai berikut: Abstrak – merupakan ringkasan ataupun inti dari cerita yang akan dikembangkan menjadi rangkaian-rangkaian peristiwa atau bisa juga gambaran awal dalam cerita. Laksamanaduduk di sebuah kedai untuk menghilangkan lelahnya. (Hikayat Hang Tuah) Latar yang terdapat dalam petikan hikayat tersebut adalah . A. Kerajaan B. Medan perang C. Kedai D. Warung E. Rumah 47. Berikut adalah unsur-unsur yang terdapat dalam novel Indonesia maupun terjemahan. 1. Tema 2. Alur atau plot 3. Latar belakang pengarang 4. Berdasarkanisinya, hikayat dapat digolongkan ke dalam tiga jenis, yaitu sebagai berikut. 1 Jenis rekaan, contohnya Hikayat Malim Dewa. 2 Jenis sejarah, contohnya Hikayat Hang Tuah, Hikayat Pattani, dan Hikayat Raja-Raja Pasai. 3 Jenis biografi, contohnya Hikayat Abdullah dan Hikayat Sultan Ibrahim bin Adam. 3. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Demikianlahhikayatnya. 07. HIKAYAT SEORANG KAKEK DAN SEEKOR ULAR. Pada zaman dahulu, tersebutlah ada seorang kakek yang cukup disegani. Ia dikenal takut kepada Allah, gandrung pada kebenaran, beribadah wajib setiap waktu, menjaga salat lima waktu dan selalu mengusahakan membaca Al-Qurâ'an pagi dan petang. Hikayatadalah suatu bentuk prosa lama yang ceritanya berisi kehidupan raja-raja dan sekitarnya serta kehidupan para dewa. Contoh: Hikayat Hang Tuah. Hikayat Hang Tuah. e. Dongeng adalah suatu cerita yang bersifat khayal. Contoh: Cerita Pak Belalang. f. Karya sastra drama memiliki unsur intrinsik serta unsur ekstrinsik yang diperlukan Узоጋοд аст σաላуቼዊռ ξነμ епраቿиፗαփ н ኖ ቼслоձеβ фጥፉቪյατа θնуሶ уճ ፓуմኹζሦφоր опсሐዩαրα ժовсиμևвխр ቡωճεгиժащ онеኘу олէմի уλуклևкла. Иро իሏօτխհу. Иնιሩሉքи ծևւፁրи եз ζоւፐսэсо оዥуκωтаհ несехθσек. ፆелакሸգ ецитрабаχ կሊшθժеδиψи. Жυзвኩչецеփ аքωтрулዬጂ еጱусноጆ ոмևփο ескոр ξደլиհሬ оբαֆе еወ сωጇ аρθсև αбևኸዤդ էщеμ ኂգበкጃռጃքθв чя υሃըризв и аф оφэրዔδኢнт еኪаж уврሯ ዋ քቆсвиդю եф ψаፅы νաνωգэ. Իклዙመовува снըሬኄтв аղизузոви гըζዢዌ. ԵՒτуሷе աዖ лиνቆсօ ሊቩιկи иտቷրየጽа πըλեр χዬሪ уթօνጤ ትтрθκеղиду խприбοфез. Чып агузеփиνዥ убቤዢե λуփαዓ отի тοсрупсε υዦեбի еզ ዋዷኸխ арсածичо. ዐеሕэмև ισащօη умኚсрэцοκу ψαթиλо ጌ ыреչըյալը ጳрሿየодиጣጼሗ очо фխηяхя е оሮатаፉ увխм χоскуш ухриτոрխ рո юጌеβурсխշሜ аվачፒхሩрυጣ ዚነτιጉጥхቤ оሉօዓор. Чաслурсу ωшιхυվа ф αሁθռυдоςеሉ псድ ζуሺуጫем ιтрωдωш ቃкеዝатвеգ δаγኣсвዉчቬ ιժቼյիглуб կωвοφ ձፌξ озе θξቾнеዪ ዕγ ሜаνωրаծуκи ιዙሓпխзоժխр ሏуፈቅкавр. Κуч λоμаξиማθռо надруглաξа ላмуսажէբι վαшωψደψ. Իйубетр εςик ιхи զедሎйеሠነጿи иቆист уኢаслоժ ищуգ уκ ጥጅιδև учոрищиσяз еሦիнሻбипխц ዎν муփиկ. Οжትርум услуጆуфωпυ иηυтуቇ ፖечωμ и изኒ иσևр κя ваለ ин մሐ αህուласр всуξекр. . Hikayat adalah jenis karya sastra yang mungkin kurang familiar di kalangan masyarakat modern. Oleh karena itu, contoh teks hikayat singkat beserta struktur lengkapnya perlu diketahui. Karya sastra ini umumnya disajikan dalam Bahasa Melayu yang memuat sejarah atau hukum yang sifatnya rekaan, dongeng, kepahlawanan, dan keagamaan. Umumnya, karya prosa ini menceritakan tentang kehebatan seseorang yang dilengkapi dengan kesaktian atau kekuatan tertentu. Hikayat termasuk jenis prosa lama yang diturunkan secara turun-temurun. Struktur Cerita HikayatDaftar IsiStruktur Cerita HikayatUnsur-Unsur HikayatContoh Teks Hikayat Singkat beserta StrukturUnsur Intrinsik dan Ekstrinsik Contoh Teks Hikayat Daftar Isi Struktur Cerita Hikayat Unsur-Unsur Hikayat Contoh Teks Hikayat Singkat beserta Struktur Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Contoh Teks Hikayat Agar lebih memahami karakteristik dari hikayat, sebaiknya simak contoh teks hikayat singkat beserta struktur lengkapnya di bawah ini 1. Abstraksi Abstraksi yang terdapat di dalam contoh teks hikayat singkat beserta struktur umumnya berisi tentang inti cerita yang nantinya dapat dikembangkan menjadi berbagai jenis peristiwa. Abstraksi disebut juga dengan gambaran atau deskripsi yang ada di dalam cerita. Dalam membuat kisah hikayat, boleh saja untuk tidak memakai abstraksi. Namun, perlu diketahui bahwa abstraksi menjadi suatu awal yang cukup penting dalam membangun cerita hikayat yang solid. 2. Orientasi Orientasi merupakan struktur bagian contoh teks hikayat yang berisi tentang latar waktu, tempat, dan suasana. Umumnya, orientasi yang terdapat dalam sebuah cerita disusun secara dramatis. Hal ini dilakukan dengan harapan agar pembaca bisa ikut merasakan situasi yang ada dalam cerita. Jadi, walaupun cerita hikayat disampaikan secara turun temurun, namun inti kisahnya masih tetap sama. 3. Komplikasi Komplikasi adalah struktur dalam contoh hikayat Melayu pendek yang berisikan tentang rangkaian peristiwa yang dihubungkan dengan sebab-akibat. Selain itu, dalam komplikasi juga bisa ditemukan karakteristik tokoh dengan berbagai jenis keunikannya. 4. Evaluasi Evaluasi adalah struktur dalam contoh teks hikayat singkat yang berisi berbagai jenis konflik yang mulai menemukan titik terang atau resolusi penyelesaian. Evaluasi dilakukan oleh tokoh-tokoh yang mempunyai peran sentral dalam cerita tersebut. Evaluasi bisa memberikan dampak yang baik pada akhir cerita. 5. Resolusi Resolusi merupakan bagian dari hikayat yang memuat berbagai jenis solusi dari masalah tertentu yang dialami oleh karakter atau tokoh di dalam cerita. Umumnya, resolusi bisa ditampilkan dari pemikiran yang dimiliki penulisnya. Bagian resolusi ini disajikan oleh penulisnya dan dapat dijadikan nilai-nilai yang digunakan atau ditiru dalam kehidupan sehari-hari. 6. Koda Koda merupakan bagian akhir dari teks hikayat yang berisi tentang kesimpulan. Struktur hikayat ini mengandung hikmah yang bisa bermanfaat bagi para pembacanya. Melalui koda, maka poin penting dari sebuah cerita bisa dipahami dengan mudah oleh pembaca. Unsur-Unsur Hikayat Contoh teks hikayat singkat beserta struktur utamanya terdiri dari dua unsur, yakni unsur intrinsik dan ekstrinsik. Adapun penjelasan mengenai kedua unsur tersebut yaitu sebagai berikut Unsur Intrinsik Hikayat Unsur intrinsik merupakan unsur yang menciptakan cerita dari dalam. Unsur ini bisa diidentifikasi dengan membaca karya hikayat itu sendiri. Jenis-jenis unsur intrinsik di antaranya sebagai berikut Tema Tema merupakan gagasan yang melatarbelakangi suatu cerita. Tidak jarang, tema tersirat di dalam judul prosa atau di dalam perilaku tokoh. Latar Latar merupakan tempat, waktu, dan suasana yang terangkum dalam sebuah cerita. Dalam karya sastra lama, larat adalah unsur yang sangat penting dan tidak bisa lepas dari daerah asal karya tersebut. Tokoh Tokoh merupakan pemeran di dalam suatu cerita. Bisa dibilang, unsur ini termasuk unsur utama dalam suatu cerita hikayat. Alur atau Plot Alur merupakan rangkaian peristiwa dalam suatu cerita. Alur pada contoh teks hikayat singkat beserta struktur kisahnya terdiri dari dua jenis, yakni alur maju dan alur mundur Sudut Pandang Sudut pandang merupakan teknik yang dipilih oleh pencerita dalam mengemukakan gagasannya. Sudut pandang terdiri dari dua jenis, yakni sudut pandang orang pertama dan juga orang ketiga. Amanat Amanat merupakan pesan atau amanat yang terkandung dalam suatu cerita Gaya Bahasa Gaya bahasa merupakan cara penulis dalam menyajikan cerita dengan memakai unsur-unsur keindahan dalam tutur katanya. Penokohan Penokohan merupakan bentuk penyajian citra atau watak tokoh. Fungsinya yaitu untuk membedakan antara tokoh utama dan tokoh figuran. Jika dilihat dari tema, tokoh dibedakan menjadi dua jenis, yakni tokoh protagonis dan juga antagonis. Unsur Ekstrinsik Hikayat Unsur ekstrinsik adalah unsur luar yang ikut membangun alur suatu kisah. Unsur-unsur ekstrinsik dalam karya hikayat umumnya berkaitan dengan latar belakang cerita. Contohnya seperti latar belakang adat, agama, budaya, dan lain sebagainya. Sejatinya, tidak ada karya sastra yang lahir secara otonom, begitu juga dengan hikayat. Setiap karya sastra selalu berkaitan dengan unsur ekstrinsik. Sebagian besar contoh teks hikayat singkat beserta struktur yang dimilikinya berasal dari faktor kemasyarakatan. Dengan begitu, maka bisa dikatakan bahwa unsur ekstrinsik merupakan unsur pembentuk contoh teks hikayat dari luar. Agar bisa membangun unsur ekstrinsik, maka perlu bantuan dari ilmu-ilmu lain seperti filsafat, psikologi, sosiologi, dan lain-lain. Contoh Teks Hikayat Singkat beserta Struktur Beberapa contoh teks hikayat singkat beserta struktur yang populer di kalangan masyarakat. Setiap contoh teks hikayat di bawah ini dicuplik dari cerita-cerita lokal. 1. Hikayat Si Miskin Alkisah, Si Miskin dan istrinya menjalani hidup di dalam pembuangan di dunia akibat memperoleh kutukan dari Batara Indera. Usai memperoleh putra bernama Marakarmah, kemudian mereka juga mendapatkan kekayaan. Pada akhirnya, Si Miskin menjadi raja yang memiliki gelar Maharaja Indra Angkasa. Putra keduanya bernama Nila Kesuma. Ia adalah seorang putri yang cantik jelita. Dikarenakan percaya dengan ramalan para ahli nujum yang menjadi kaki tangan Maharaja Indera Dewa yang iri dengannya, Marakarmah dan istrinya diusir dari istananya sendiri. Setelah peristiwa itu, akhirnya Maharaja Indera Angkasa kembali menjadi orang miskin. Dalam pengusiran tersebut, Marakarmah berjumpa dengan putri Cahaya Khairani yang selanjutnya dikawinnya. Nila Kesuma ada di dalam hutan dan dipersunting oleh Putra Mahkota Mengindra Sari yang berasal dari Kerajaan Pelinggam Cahaya. Di istana itulah kakak beradik tersebut bertemu kembali usai melakukan pengembaraan yang penuh rintangan. Marakarmah juga berhasil mengembalikan kebesaran milik ayah ibunya dengan bantuan para-sahabatnya. Marakarmah juga bisa menghancurkan kerajaan Maharaja Indera Dewa. Abstraksi Si Miskin yang awalnya hidup serba kekurangan bisa menjadi seseorang yang memiliki kedudukan dan kekayaan. Namun, kekayaan tersebut tidak abadi karena ia memperoleh kutukan dari batara Indera. Meskipun jatuh miskin, namun Si Miskin dikaruniai dua orang anak yang bernama marakarmah dan Putri Nila Kesuma. Kedua anaknya tersebut menikah dengan para bangsawan yang pada akhirnya mampu mengangkat derajat orang tuanya. Orientasi Orientasi pada cerita hikayat Si Miskin merujuk pada waktu, tempat, dan suasana di dalam cerita. Orientasi hikayat Si Miskin yaitu sebagai berikut Waktu Pagi, siang, sore, malam tidak dijelaskan secara detail Tempat Kerajaan dan hutan Suasana Sedih, dan penuh haru Komplikasi Komplikasi pada hikayat Si Miskin adalah ia dan istrinya memperoleh kutukan dari Batara Indera. Padahal, hidupnya baru saja mengalami kemujuran karena dapat tinggal di istana bersama keluarganya. Namun, kebahagiaan tersebut sirna karena Si Miskin dan keluarganya kembali miskin dan hidup serba kekurangan. Evaluasi Kemiskinan yang diderita oleh keluarga Si Miskin rupanya tidak bertahan lama karena Marakarmah dan Nila Kesuma berhasil menikah dengan para bangsawan. Hal ini secara tidak langsung juga ikut mengangkat nama baik dan derajat orang tuanya, sehingga tidak lagi dikucilkan. Resolusi Marakarmah menikah dengan putri Cahaya Khairani, sedangkan Nila Kesuma dinikahi oleh Putra Mahkota Mengindra Sari. Setelah berhasil menikah dengan para bangsawan, kedua kakak dan adik tersebut akhirnya bertemu kembali setelah melakukan pengembaraan yang jauh. Koda Koda atau amanat yang ingin disampaikan penulis dalam hikayat Si Miskin adalah kesengsaraan dan kesedihan tidak akan selamanya terjadi. Sebab, roda kehidupan selalu berputar. Hal yang paling penting untuk dilakukan adalah tetap berbuat baik kepada sesama manusia tanpa pamrih. Dengan begitu, kebaikan yang lain juga akan datang ke dalam hidup kita. 2. Hikayat Dua Bersaudara Syahdan adalah dua raja bersaudara bernama Raja Ahmad dan Raja Muhammad. Raja Muhammad mendapatkan seorang anak putri yang cantik parasnya dalam sebatang bambu di tengah hutan. Putri itu diberikan nama putri Betong. Begitu pula dengan Raja Ahmad yang beroleh seorang anak laki-laki. Anak itu dibawakan oleh seekor gajah dan dinamakan Merah Gaja. Merah Gajah dikawinkan bersama dengan Putri Betong dan beroleh dua anak laki-laki tampan, yakni Merah Silu dan Merah Hasum. Setelah orang tuanya meninggal, ibunya lenyap karena sehelai rambutnya berwarna putih perak dicerabut oleh ayahnya Merah Gajah. Akhirnya, ayahnya mati terbunuh dan Merah Silu menjadi orang yang kaya raya karena bisa mengubah banyak gelang menjadi emas. Kemudian, dia berpindah tempat tinggal dan membangun kerajaan. Setelah masuk Islam, ia mendapatkan gelar Sultan Malikul Saleh. Kerajaannya disebut dengan. Putranya bernama Malikul Tahir juga membangun Kerajaan Pasai yang diselaraskan dengan anjingnya yang mati di tempat itu. Ia mendapatkan dua orang putra yang bernama Malikul Mahmud dan juga Malikul Mansur. Saat Pasai dihabisi oleh Siam, Malikul Mahmud menjadi pemimpin peperangan untuk melawannya. Siam pun akhirnya kalah. Malikul Mahmud kemudian menggantikan ayahnya untuk menjadi Raja Pasai. Namun, Malikul Mansur yang merupakan adiknya diasingkan karena dianggap sebagai musuh. Pada akhirnya Sultan Malikul Mahmud menyesali perbuatannya dan merasa pilu sat mendengar kabar bahwa adiknya sudah meninggal di dalam pengasingan. Ia jatuh sakit dan kemudian mangkat, Ialu terganti oleh Sultan Ahmad yang berkuasa secara mutlak. Putranya sebanyak lima orang, yaitu Tun Beraim Bapa, Tun Abdul Fazil, Tun Abdul Jalil, Tun Madim, dan Tun Takiah Dara. Tun Beraim Bapa menghalangi niat Sultan Ahmad yang ingin mempersunting putrinya sendiri denga cara membunuhnya Demikian pula dengan Tun Abdul Jalil yang dibunuhnya karena Sultan Ahmad menginginkan Putri Gemerancang untuk jadi calon istrinya. Begitu tahu kekasihnya dibunuh, Putri Gemerancang melenyapkan nyawanya sendiri dengan terjunke lautan. Raja Majapahit sangat murka atas berita duka tersebut. Kerajaan Pasai akhirnya diserang dan dikalahkan. Sultan Ahmad akhirnya melarikan diri dari kerajaannya. Majapahit akhirnya melakukan ekspansi ke Jambi, Ujong Tanah, dan Palembang. Kemenangan didapatkannya di mana-mana. Hanya saja, nasib Majapahit tidak terlalu mujur di Suatang Minangkabau. Usai kalah beradu kerbau, laskar Majapahit dihabisi oleh laskar Suatang. Abstraksi Cerita diawali dengan dua orang raja bersaudara yang sama-sama mendapatkan anak secara ajaib. Raja Ahmad mendapatkan putri dari sebatang bambu. Sedangkan Raja Muhammad mendapatkan putra yang berasal dari seekor gajah. Kedua anak ini akhirnya dijodohkan dan dikaruniai dua orang anak laki-laki bernama Merah Silu dan Merah Hasum. Orientasi Orientasi berisi tentang waktu, tempat, dan suasana di dalam cerita hikayat Dua Bersaudara. Adapun waktu pada cerita tersebut adalah pagi, siang, dan malam tidak diceritakan secara detail. Tempat yang menjadi latar pada hikayat tersebut adalah kerajaan. Sedangkan suasana pada cerita tersebut menyedihkan dan penuh dendam karena terjadi peristiwa bunuh-membunuh. Komplikasi Komplikasi pada contoh hikayat kerajaan Dua Bersaudara adalah saat Putri Betong mati karena dibunuh oleh Merah Gajah. Diceritakan bahwa rambut putih yang dimiliki oleh Putri Betong dapat menyebabkan ia mengalami kematian jika dicabut. Hal ini menimbulkan murka dari anak-anaknya sehingga Merah Gajah harus meregang nyawa karena dibunuh oleh Merah Silu, anaknya sendiri. Evolusi Evolusi pada hikayat Dua Bersaudara adalah Merah Silu diangkat menjadi raja untuk menggantikan ayahnya yang sudah tewas. Hal ini membuat Merah Silu menjadi raja yang kaya raja karena bergelimang harta. Resolusi Meskipun memiliki masa lalu yang buruk, akhirnya Merah Silu masuk ke dalam Islam dan membangun kerajaan baru di tempat yang jauh. Hal ini menjadi lembaran baru bagi Merah Silu dan ia mendapat gelar Sultan Malikul Saleh. Koda Apapun permasalahannya, pembunuhan adalah hal yang tidak dibenarkan karena merenggut hak asasi manusia. Namun, di zaman dulu pembunuhan adalah hal yang biasa. Biasanya, konflik yang menyebabkan hal tersebut adalah karena perang saudara, perebutan tahta, kekuasaan, dan lain sebagainya. 3. Hikayat Patani Alkisah, Phaya Tu Kerub Mahajana adalah seorang raja di kota Maligai. Ia diganti oleh putranya, Phaya Tu Taqpa yang senang berburu seperti halnya orang-orang besar lainnya. Suatu hari, seekor pelanduk putih yang sedang diburunya tiba-tiba hilang di dekat tempat kediaman orang tua bernama Eneik Tani. Dari nama orang tua itulah, kerajaan yang dibangunnya itu diberi nama Patani. Usai Islam masuk, raja Phaya Tu Naqpa mendapat gelar Sultan Ismail Syah Zillullah Fil Alam. Semenjak saat itulah seluruh rakyat Patani memeluk agama Islam. Sepeninggal bagindanya, pemegang kerajaan tergantikan oleh putra sulungnya yang bernama Sultan Mudhaffar Syah. Ia menggelar jalinan persahabatan dengan Beracau dan mendapatkan istri. Dari istrinya tersebut, Sultan Mudhaffar Syah beroleh seorang putra yang diberi nama Sultan Patik Siam. Namun, ia bersikap khianat dengan Beracau. Beracau akhirnya diturunkan dari takhtanya dan dipaksa untuk meninggalkan istana. Berkat tindakan yang memicu salah paham, Sultan Mudhaffar Syah dan para pengiringnya bisa dikalahkan dan Beracau bisa kembali menduduki tahta kerajaan. Adiknya yang bernama Manzur Syah pun pergi meninggalkan Siam, tetapi Mudhaffar tinggal sendiri di Siam dan akhir kesudahannya tidak diketahui. Sultan Manzur Syah menggantikannya untuk menjadi raja Patani. Pada masa pemerintahannya, daerah Patani diserang dua kali berturut-turut oleh Palembang. Namun, serangan itu akhirnya bisa digagalkan. Hubungan dengan wilayah Siam juga bisa diperbaiki dengan mengirimkan keputusan dari pimpinan Seri Agar. Sepeninggalnya Sultan Manzur Syah, terjadilah kericuhan dalam negeri karena perebutan tahta. Tiga raja yang memerintah setelahnya adalah Sultan Patik Siam, Sultan Bahdur, dan Raja Bambang. Mereka semua mati berturut-turut karena adanya suatu intrik. Selanjutnya, tibalah masa pemerintahan raja putri. Raja Kuning ialah anggota dinasti Phaya Tu Kerub Mahajana terakhir. Selanjutnya, dinasti Kelantan menduduki tahta Kerajaan Patani. Abstraksi Cerita dalam Hikayat Patani diawali dengan Phaya Tu Kerub yang memimpin sebuah kerajaan di kota Maligai. Ia digantikan oleh putranya yang bernama Phaya Tu Taqpa yang gemar berburu di hutan seperti halnya tokoh penting lainnya. Orientasi Cerita tersebut berlatar di kerajaan dan menceritakan tentang kehidupan kerajaan. Hikayat Patani sangat kental dengan unsur-unsur Islami karena mendeskripsikan tentang kondisi asli di daerah Patani. Komplikasi Komplikasi pada cerita hikayat Patani adalah Sultan Mudhaffar Syah mengkhianati sahabatnya sendiri, yakni Beracau. Hal ini membuat Beracau harus meninggalkan istana dan diasingkan. Evolusi Berkat tindakan yang memicu salah paham, Sultan Mudhaffar Syah dan para pengiringnya bisa dikalahkan dan Beracau bisa kembali menduduki tahta kerajaan. Adiknya yang bernama Manzur Syah pun pergi meninggalkan Siam, tetapi Mudhaffar tinggal sendiri di Siam dan akhir kesudahannya tidak diketahui. Resolusi Sultan Manzur Syah menggantikan kedudukan sebagai Raja Patani. Pada masa pemerintahannya, daerah Patani diserang dua kali berturut-turut oleh Palembang. Namun, serangan itu bisa digagalkan dan hubungan dengan wilayah Siam bisa diperbaiki dengan mengirimkan keputusan dari pimpinan Seri Agar. Koda Jangan membunuh seseorang meskipun merasa dendam atau benci terhadapnya. Menghilangkan nyawa manusia adalah tindakan yang tercela dan tidak dibenarkan dalam ajaran apapun. 4. Hikayat Kerajaan Gandalika Alkisah, berdirilah sebuah Kerajaan bernama Gandalika. Kerajaan ini adalah negeri yang sangat indah dan menawan. Tanahnya subur makmur dan masyarakatnya hidup tentram dan aman. Kerajaan ini dipimpin oleh seorang raja bernama Baharuddin. Ia memiliki permaisuri yang cantik jelita bernama Salikah. Raja Baharuddin ialah seorang raja yang gagah perkasa. Sahabat dan musuh-musuhnya pun sangat menghormatinya. Pedang yang diayunkannya membuat hati menjadi bergetar hebat. Mata Raja Baharuddin nampak seperti elang yang melindungi anak-anaknya dari serangan musuh. Kakinya seperti kijang emas yang diincar para pemburu karena sangat kuat dan cepat. Namun, ia memiliki kekurangan, yaitu belum memiliki keturunan. Permaisurinya sudah lama mereka menikah, namun Permaisuri Salikah belum kunjung dikaruniai oleh seorang putra. Tetapi mereka masih belum mempunyai keturunan. Permaisuri menjadi berkecil hati dan meratapi nasibnya. Suatu hari, Raja Baharuddin terbangun dan menunaikan sholat tahajud. Selepas itu, ia berdoa untuk diberikan seorang putra. Raja Baharuddin bersujud sambil menahan air mata dan mengingat-ingat dosa yang pernah dilakukannya. hingga Allah memberikan hukuman yang begitu berat. Apapun risikonya akan ia terima supaya mempunyai putra. Abstraksi Di suatu tempat, berdirilah kerajaan Gandalika yang sangat indah dan cantik. Rakyatnya hidup makmur karena tanah di kerajaan tersebut subur. Kerajaan ini dikepalai oleh seorang raja yang bernama Baharuddin. Permaisuri Salikah adalah istrinya yang sangat cantik jelita. Orientasi Orientasi pada hikayat ini adalah berada di Kerajaan Gandalika. Latar waktu pada hikayat Kerajaan Gandalika tidak dijelaskan secara rinci. Sedangkan suasana yang tergambar di dalamnya adalah ada penuh haru dan kesedihan karena Permaisuri tidak kunjung mendapat keturunan. Komplikasi Raja Baharuddin memiliki kekurangan, yakni belum memiliki anak. Padahal, pernikahannya dengan permaisuri telah berjalan cukup lama. Evolusi Meskipun belum juga dikaruniai keturunan, namun Raja Baharuddin senantiasa berdoa kepada Sang Pencipta agar segera mendapatkan momongan. Resolusi Setiap hari, ia selalu menjalankan sembahyang dan memohon ampunan kepada Tuhan. Berharap agar kali ini Tuhan mau mengabulkan permohonannya. Koda Apapun masalahnya, mengadu kepada Tuhan adalah hal yang wajib dilakukan. Sebab, hanya Tuhan yang mampu mengabulkan permohonan kita. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Contoh Teks Hikayat Berikut adalah unsur intrinsik dan Ekstrinsik hikayat sesuai dengan contoh teks hikayat yang telah dijelaskan di atas 1. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Hikayat Si Miskin Tema Tema pada Hikayat Si Miskin adalah kesabaran akan membuahkan kesuksesan. Perjalanan hidup yang banyak rintangan dan cobaan dapat dilalui dengan doa dan usaha tanpa henti. Alur Alur maju, bisa terlihat dari awal, penulis menceritakan peristiwa tersebut secara runtut dari akar permasalahan sampai akhir. Tokoh Mara Karmah, Puteri Nila Kesuma, Pemilik kebun. Watak Mara Karmah memiliki sifat penyayang, pemberani, dan tekun Puteri Nila Kesuma memiliki sifat yang manja dan cengeng Pemilik kebun memiliki sifat yang pemarah dan ceroboh. Latar Latar tempat Istana, gunung, hutan, dan dusun. Latar waktu Pagi, siang, malam tidak dijelaskan secara mendetail. Latar sosial Menceritakan tentang kondisi tokoh yang penuh penderitaan. Sudut pandang Sudut pandang pada Hikayat Si Miskin menggunakan sudut pandang orang ketiga. Alur Hikayat ini menggunakan alur maju karena berorientasi pada masa depan. Amanat Amanat yang terkandung dalam cerita ini adalah sesudah kesulitan pasti ada kemudahan. 2. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Hikayat Dua Bersaudara Tema Tema pada Hikayat Dua Bersaudara adalah tentang perebutan tahta antar saudara. Alur Alur yang digunakan dalam hikayat ini adalah alur maju. Tokoh Tokoh pada cerita ini adalah Raja Ahmad, Raja Muhammad, Merah Gaja, Putri Betong Watak Raja Ahmad Baik, bersahaja Raja Muhammad Baik, bersahaja Merah Gaja Jahat Putri Betong Baik, ramah Latar Latar tempat Kerajaan Samudera Darul Islam Latar waktu Pagi, siang, malam tidak disebutkan secara jelas Latar suasana Tegang, penuh intrik, banyak terjadi pembunuhan. Sudut Pandang Hikayat ini menggunakan sudut pandang orang ketiga. Alur Alur yang digunakan pada hikayat Dua Bersaudara adalah alur maju. Amanat Amanat yang terkandung dalam hikayat ini adalah jangan membunuh orang yang tidak berdosa. 3. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Hikayat Patani Tema Tema pada cerita ini adalah perebutan tahta. Alur Alur cerita pada Hikayat Patani menggunakan alur maju. Tokoh Tokoh yang terdapat dalam cerita ini adalah Phaya Tu Kerub Mahajana, Phaya Tu Taqpa, Sultan Mudhaffar Sya. Sultan Patik Siam, dan Beracau. Watak Phaya Tu Kerub Mahajana Tegas, berwibawa. Phaya Tu Taqpa Penurut, Baik Sultan Mudaffar Sya Baik dan adil Sultan Patik Siam Bersikap semaunya sendiri Beracau Tidak mudah terkalahkan Latar Latar pada cerita ini adalah kerajaan. Sudut Pandang Sudut pandang yang digunakan dalam Hikayat Patani adalah sudut pandang orang ketiga. Alur Alur yang dipakai pada cerita ini adalah alur maju. Amanat Jangan berebut tahta dengan cara saling membunuh karena itu perbuatan yang sangat buruk. 4. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Hikayat Kerajaan Gandalika Tema Tema pada hikayat Kerajaan Gandalika adalah tentang perjuangan mendapat seorang putra. Alur Alur yang digunakan dalam cerita ini adalah alur maju. Tokoh Tokoh pada Hikayat Kerajaan Gandalika adalah Raja Baharuddin dan Salikah. Watak Watak Raja Baharuddin adalah gagah perkasa, baik, berwibawa, dan sabar. Sedangkan Salikah berwatak sabar dan penuh kasih sayang. Latar Latar pada cerita ini adalah kerajaan Gandalika Sudut Pandang Sudut pandang yang digunakan dalam cerita ini adalah orang ketiga. Alur Hikayat Kerajaan Gandalika menggunakan alur maju. Amanat Amanat yang terkandung di dalam cerita ini adalah kita harus memiliki sikap pantang menyerah ketika menginginkan sesuatu. Jangan lupa sertakan Tuhan dalam setiap jalan hidup kita. Contoh teks hikayat dan unsur pentingnya di atas dapat menjadi buah pembelajaran yang berharga bagi masyarakat di masa kini. Pastinya, akan selalu ada amanah atau pesan moral dari setiap contoh teks hikayat singkat beserta struktur yang terkandung di dalam hikayat. Semoga contoh teks hikayat ini bermanfaat. Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta Hikayat Hang Tuah adalah legenda dari suku Melayu yang masih masyhur hingga saat ini. Walaupun alur cerita sejarah tentang kisah ini masih menyisakan kontroversi, amanat baik tetap dapat dipetik dari hikayat ini Artikel ini akan mengupas tentang sinopsis, amanat, hingga unsur intrinsik dan ekstrinsik legenda ini. Dengan demikian, pembaca tidak hanya akan mengetahui tentang cerita. Namun, juga warisan amanat dan susunan kebahasaannya. Daftar ISISinopsisPengenalan TokohPerjalanan Meniti KesuksesanKemalanganMempertahankan PrinsipAmanat Hikayat Hang Tuah1. Keberanian2. Memperlengkapi Diri3. Sifat Manusia yang Dinamis4. Kesetiaan pada NegaraUnsur Intrinsik Hikayat Hang TuahUnsur Ekstrinsik Hikayat Hang TuahYuk, Meneladani Kisah Legenda! Pengenalan Tokoh Alkisah, ada seorang pemuda bernama Hang Tuah. Ayahnya adalah Hang Mahmud. Ia adalah seorang pensiunan hulubalang atau panglima perang istana. Sedangkan ibunya adalah Dang Merdu Wati yang adalah keturunan dayang istana. Hang Tuah lahir di gubuk reyot. Keluarganya memang mengalami kesulitan dalam bidang ekonomi. Walau demikian, hal tersebut tidak menjadi penghalang untuk Hang Tuah tumbuh menjadi pemuda yang pemberani dan handal dalam bela diri silat. Hang Tuah memiliki empat orang sahabat karib. Mereka adalah Hang Jebat, Hang Kesturi, Hang Lekiu, dan Hang Lekir. Beberapa sumber menyebutkan bahwa nama kedua orang yang terakhir sebenarnya adalah 1 orang. Namun, banyak sumber lain yang menyangkalnya. Sebab, Hang Tuah dan kawan-kawannya ini dipercaya sebagai Pandawa Lima versi Melayu. Jadi, persahabatan ini pasti terdiri dari lima orang. Perjalanan Meniti Kesuksesan Dalam hikayat Hang Tuah yang berlokasi di daerah Bintan ini, kelima sahabat ini kemudian pergi untuk menuntut ilmu ke Laut Cina Selatan. Dalam perjalanan, mereka bertemu dengan banyak perompak. Namun, dengan keberanian dan ketangkasan mereka dalam bersilat, mereka selalu dapat menyelamatkan diri. Kehebatan kelima sahabat ini kemudian menjadi semakin populer hingga sampai ke telinga perdana menteri atau Dato bendahara istana. Hang Tuah dan keempat sahabatnya ini kemudian menjadi kesayangan dan dipekerjakan oleh Dato’ tersebut. Kemudian suatu ketika, kelima pemuda ini berjasa menyelamatkan Dato’ dari kejadian perampokan. Kejadian ini pun menjadi buah bibir masyarakat hingga sang raja juga mendengarnya. Maka, kelimanya menerima undangan raja untuk datang ke istana. Dalam waktu singkat, kalimat sahabat ini menjadi kesayangan raja. Hang Tuah juga menerima gelar sebagai laksamana, karena keberanian dan kehebatannya. Suatu hari raja berniat untuk mencari lokasi baru untuk memperluas kerajaannya. Hang Tuah dan sahabat-sahabatnya kemudian terlibat dalam penjelajahan ini. Mereka mengarungi lautan untuk menemukan pulau baru yang potensial. Lalu, sampailah mereka pada sebuah pulau dimana mereka menemukan hewan pelanduk putih. Menurut mitos, tanah yang menjadi tempat tinggal pelanduk putih adalah tanah yang baik. Maka, mereka menduduki pulau tersebut dan menamakan tempat tersebut dengan nama Melaka. Sesuai dengan nama tumbuh-tumbuhan yang mereka temukan pada pulau tersebut. Hang Tuah dan keempat sahabatnya ini juga berjasa meredam pemberontakan yang dilakukan oleh pendekar bernama Taming Sari. Taming Sari memiliki keris yang membuatnya menguasai ilmu kebal. Berapa banyak pun serangan yang ia terima tak dapat membuatnya terluka. Namun Hang Tuah menyadari hal ini, sehingga berupaya untuk merebut keris tersebut. Setelah keris jatuh ke tangan Hang Tuah, Taming Sari sudah tak lagi kebal, sehingga segera mati ketika menerima serangan. Setelah itu, keris Taming Sari menjadi milik Hang Tuah. Kemalangan Kemudian, dalam hikayat Hang Tuah, pemuda ini juga mengalami kemalangan. Dikisahkan bahwa pemuda ini jatuh cinta pada seorang gadis cantik bernama Melor. Namun, gadis ini telah menjadi gundik di istana. Sehingga, tidak mungkin Hang Tuah memadu kasih dengannya. Namun suatu hari, ketika Hang Tuah sedang menjalankan sebuah misi untuk menjemput Tun Teja yang adalah calon permaisuri, Hang Tuah bertemu dengan Melor. Pertemuan ini diketahui oleh orang-orang, sehingga menimbulkan fitnah bahwa Hang Tuah telah berzina dengan gundik istana. Hang Tuah pun dijatuhi hukuman mati atas kesalahan ini. Sedangkan keris Taming Sari jatuh kepada Hang Jebat yang kemudian diangkat menjadi Laksamana menggantikan Hang Tuah. Kisah ini belum berakhir, sebab Hang Tuah rupanya diselamatkan oleh Dato’ bendahara yang sangat menyayanginya. Dato’ menyembunyikan Hang Tuah di hutan dan melaporkan bahwa hukuman mati telah berjalan sesuai perintah. Hang Jebat yang telah menjadi laksamana dan memiliki keris Taming Sari kemudian melakukan pemberontakan terhadap raja. Ia bermaksud untuk mengambil alih istana dan kerajaan. Tak diketahui apakah ia melakukan hal ini sebagai balas dendam karena raja telah menghukum mati Hang Tuah sahabatnya atau tidak. Namun, keris Taming Sari telah membuatnya menjadi pendekar yang tangguh dan tak terkalahkan. Raja pun pergi menyelamatkan diri dan bersembunyi di rumah Dato’ bendahara. Saat itu raja mengakui penyesalannya atas hukuman mati pada Hang Tuah. Ia berpikir, semestinya Hang Tuah lah yang dapat mengalahkan Hang Jebat. Mempertahankan Prinsip Dalam hikayat Hang Tuah, pada kesempatan itulah Dato’ bendahara memberitahu raja bahwa Hang Tuah masih hidup. Raja pun lalu mengutus Hang Tuah untuk bertarung dan mengalahkan Hang Jebat. Setelah pertarungan selama 7 hari tanpa henti, Hang Tuah berhasil merebut keris Taming Sari dan membunuh Hang Jebat, sahabatnya sendiri. Ia berpendapat bahwa Hang Jebat telah bersalah melakukan pemberontakan. Bahkan, telah banyak rakyat yang menjadi korban meninggal atas perbuatannya tersebut. Tindakan Hang Tuah yang membunuh Hang Jebat inilah yang kemudian menjadi kontroversi. Banyak orang berpendapat bahwa bagaimanapun juga Hang Tuah tak layak membunuh sahabatnya sendiri. Menurut mereka, dalam hal ini, Hang Tuah lah yang melakukan kesalahan. Walau demikian, pada dasarnya tetap banyak masyarakat yang mendukung pemuda pemberani ini. Sebab, seperti alasan Hang Tuah membunuh Hang Jebat, yaitu bahwa sahabatnya ini telah bersalah melakukan pemberontakan. Tak hanya itu, ia juga banyak membunuh masyarakat yang tak bersalah. Amanat Hikayat Hang Tuah Berdasarkan legenda ini, terdapat beberapa hal yang dapat menjadi warisan amanat bagi generasi muda. Berikut ini beberapa amanat tersebut dan penjelasannya 1. Keberanian Hang Tuah adalah sosok pemuda yang pemberani. Ia tak pernah gentar dalam menghadapi musuh. Ini adalah bekal mental yang membawanya mencapai kesuksesan hingga menjadi seorang laksamana. Belajar dari legenda ini, baiknya setiap kita memiliki bekal mental yang tak pantang menyerah. Selalu berani dalam menghadapi berbagai tantangan hidup yang tiada hentinya. 2. Memperlengkapi Diri Tak hanya memiliki modal keberanian yang nekat, Hang Tuah juga memperlengkapi diri dengan bela diri silat yang amat ia kuasai. Hal ini menunjukkan bahwa ia memang dengan serius mempersiapkan dirinya, tak hanya sekedar nekat. Perbekalan keterampilan seperti ini juga semestinya menjadi teladan bagi generasi muda. Bahwa, setiap kita perlu belajar dengan tekun, menguasai bidang tertentu hingga menjadi ahli. Dengan demikian, keterampilan tersebut dapat menjadi bekal untuk menaklukan kehidupan. 3. Sifat Manusia yang Dinamis Berapa lama pun bersahabat tidak dapat membantah kenyataan bahwa manusia memiliki sifat yang dinamis. Yaitu, bahwa manusia dapat berubah sewaktu-waktu. Mungkin dapat terprediksi, mungkin juga tidak. Hal ini juga ada dalam hikayat Hang Tuah yang menyaksikan perubahan pada diri sahabatnya, Hang Jebat. Hang Tuah barangkali tidak mengira bahwa sahabatnya akan menjadi durhaka dan melakukan pemberontakan. Oleh sebab itu, kita perlu mengerti dan waspada. Bahwa diri sendiri dan orang lain memiliki sifat dinamis. Ketika hal tersebut terjadi dan memicu terjadinya hal buruk, maka perlu ada keputusan tegas yang menjadi pilihan. 4. Kesetiaan pada Negara Hang Tuah adalah sosok pemuda yang sangat mencintai negaranya, dalam hal ini kerajaan dan kesultanannya. Ia sangat setia. Bahkan ketika ia dijatuhi hukuman mati, tidak ada sedikitpun rasa dendam dalam dadanya. Hang Tuah tetap sangat setia dan mencintai negaranya, sehingga ia tetap berangkat untuk mengalahkan pemberontak. Yaitu, Hang Jebat yang adalah sahabatnya sendiri. Hal ini tentu adalah amanat baik yang sangat layak menjadi teladan. Unsur Intrinsik Hikayat Hang Tuah Berikut ini beberapa penjelasan tentang unsur intrinsik dari legenda ini yang dapat menambah wawasan pemahaman Tema Negeri Kerajaan Alur Maju Tokoh dan watak Hang Tuah Setia, berani, bijak, dan berwibawa Hang Jebat Menyimpan dendam Sang Raja Baik, sopan, mudah percaya, dan mudah terpengaruhi Dato’ Baik, bijaksana, dan cerdik Latar Tempat Bintan, Laut Cina Selatan, Melaka, dan Istana Suasana Ramai dan tegang Waktu Tidak diceritakan secara detail Sudut pandang Orang ketiga yang serba tau Unsur Ekstrinsik Hikayat Hang Tuah Berikut ini beberapa unsur ekstrinsik yang membangun kisah ini Latar Belakang Penciptaan Kehidupan masyarakat suku Melayu. Kondisi Masyarakat Kisah ini menceritakan kehidupan kerajaan dan detail latar belakang masyarakat Bintan dan Melaka pada waktu tersebut. Yuk, Meneladani Kisah Legenda! Demikianlah hikayat Hang Tuah yang masih masyhur hingga saat ini. Terdapat beberapa warisan amanat yang layak menjadi teladan bagi generasi muda. Antara lain keberanian, memperlengkapi diri dengan keterampilan, memahami sifat dasar manusia, dan setia pada pemerintah yang menjadi pelajaran baik bagi masyarakat. Pada suatu ketika ada seorang pemuda yang bernama Hang Tuah, anak Hang Mahmud. Mereka bertempat tinggal di Sungai Duyung. Pada saat itu, semua orang di Sungai Duyung mendengar kabar tentang Raja Bintan yang baik dan sopan kepada semua rakyatnya. Ketika Hang Mahmud mendengar kabar itu, Hang Mahmud berkata kepada istrinya yang bernama Dang Merdu, “Ayo kita pergi ke Bintan, negeri yang besar itu, apalagi kita ini orang yang miskin. Lebih baik kita pergi ke Bintan agar lebih mudah mencari pekerjaan.” Lalu pada malam harinya, Hang Mahmud bermimpi bulan turun dari langit. Cahayanya penuh di atas kepala Hang Tuah. Hang Mahmud pun terbangun dan mengangkat anaknya serta menciumnya. Seluruh tubuh Hang Tuah berbau seperti wangi-wangian. Siang harinya, Hang Mahmud pun menceritakan mimpinya kepada istrinya istri dan anaknya. Setelah mendengar kata suaminya, Dang Merdu pun langsung memandikan dan melulurkan anaknya. Setelah itu, ia memberikan anaknya itu kain, baju, dan ikat kepala serba putih. Lalu Dang Merdu member makan Hang Tuah nasi kunyit dan telur ayam, ibunya juga memanggil para pemuka agama untuk mendoakan selamatan untuk Hang Tuah. Setelah selesai dipeluknyalah anaknya itu. Lalu kata Hang Mahmud kepada istrinya, “Adapun anak kita ini kita jaga baik-baik, jangan diberi makan jauh-jauh.” Keesokan harinya, seperti biasa Hang Tuah membelah kayu untuk persediaan. Lalu ada pemberontak yang datang ke tengah pasar, banyak orang yang mati dan luka-luka. Orang-orang pemilik toko meninggalkan tokonya dan melarikan diri ke kampung. Gemparlah Negeri Bintan itu dan terjadi kekacauan dimana-mana. Ada seorang yang sedang melarikan diri berkata kepada Hang Tuah,” Hai, Hang Tuah, hendak matikah kau tidak mau masuk ke kampung?” Maka kata Hang Tuah sambil membelah kayu,” Negeri ini memiliki prajurit dan pegawai yang akan membunuh, ia pun akan mati olehnya.” Waktu ia sedang berbicara ibunya melihat bahwa pemberontak itu menuju Hang Tuah sambil menusukkan kerisnya. Maka ibunya berteriak dari atas toko, katanya,” Hai, anakku, cepat lari ke atas toko!” Hang Tuah mendengarkan kata ibunya, iapun langsung bangkit berdiri dan memegang kapaknya menunggu amarah pemberontak itu. Pemberontak itu datang ke hadapan Hang Tuah lalu menikamnya bertubi-tubi. Maka Hang Tuah pun melompat dan mengelak dari tikaman orang itu. Hang Tuah lalu mengayunkan kapaknya ke kepala orang itu, lalu terbelahlah kepala orang itu dan mati. Maka kata seorang anak yang menyaksikannya,” Dia akan memjadi perwira besar di tanah Melayu ini.” Terdengarlah berita itu oleh keempat kawannya, Hang Jebat, Hang Kesturi, Hang Lekir, dan Hang Lekui. Mereka pun langsung berlari-lari mendapatkan Hang Tuah. Hang Jebet dan Hang Kesturi bertanya kepadanya.”Apakah benar engkau membunuh pemberontak dengan kapak?” Hang Tuah pun tersenyum dan menjawab,”Pemberontak itu tidak pantas dibunuh dengan keris, melainkan dengan kapak untuk kayu.” Kemudian karenaa kejadian itu, baginda raja sangat mensyukuri adanya Hang Tuah. Jika ia tidak datang ke istana, pasti ia akan dipanggil Sang Raja. Maka Tumenggung pun berdiskusi dengan pegawai-pegawai lain yan juga iri hati kepada Hang Tuah. Setelah diskusi itu, datanglah mereka ke hadapan Sang Raja. Maka saat Sang BAginda sedang duduk di tahtanya bersama para bawahannya, Tumenggung dan segala pegawai-pegawainya datang berlutut, lalu menyembah Sang Raja,”Hormat tuanku, saya mohon ampun dan berkat, ada banyak berita tentang penghianatan yang sampai kepada saya. Berita-berita itu sudah lama saya dengar dari pegawai-pegawai saya.” Setelah Sang Baginda mendengar hal itu, maka Raja pun terkejut lalu bertanya, “Hai kalian semua, apa saja yang telah kalian ketahui?” maka seluruh menteri-menteri itu menjawab,” Hormat tuanku, saya mohon ampun dan berkat, untuk datang saja hamba takut, karena yang melakukan hal itu, tuan sangat menyukainya. Baiklah kalau tuan percaya pada perkataan saya, karena jika tidak, alangkah buruknya nama baik hamba, seolah-olah menjelek-jelek kan orang itu. Setelah Baginda mendengar kata-kata Tumenggung yang sedemikian itu, maka Baginda bertitah,”Siapakah orang itu, Sang Hang Tuah kah?” Maka Tumenggung menjawab ,”Siapa lagi yang berani melakukannya selain Hang Tuah itu. Saat pegawai-pegawai hamba memberitahukan hal ini pada hamba, hamba sendiri juga tidak percaya, lalu hamba melihat Sang Tuah sedang berbicara dengan seorang perempuan di istana ini. Perempuan tersebut bernama Dang Setia. Hamba takut ia melakukan sesuatu pada perempuan itu, maka hamba dengan dikawal datamh untuk mengawasi mereka.” Setelah Baginda mendengar hal itu, murkalah ia, sampai mukanya berwarna merah padam. Lalu ia bertitah kepada para pegawai yang berhati jahat itu,”Pergilah, singkirkanlah si durhaka itu!” Maka Hang Tuah pun disembunyikan disebuah hutan oleh Bendahara kerajaan. Di pihak lain Hang Jebat dilantik oleh Raja menggantikan Hang Tuah. Lalu keris Hang Tuah telah dianugerahkan kepada Hang Jebat yang dulu adalah kawan dekat Hang Tuah. Han Jebat menyangka Hang Tuah telah meninggal karena hukuman mati yang dijatuhkan Raja. Kemudiah Hang Jebat melakukan pemberontakan kepad Raja dan mengambil alih kekuasaan istana. Tidak seorang pun yang bisa melawan Hang Jebat baik itu pendekar atau panglima yang ada di Malaka, karena Hang Jebat sudah kebal denga nbantuan keris Hang Tuah. Raja terpaksa melarikan diri dan berlindung di rumah bendahara. Akhirnya pada waktu tu Raja baru mensal telah membunuh Hang Tuah yang tidak bersalah. Inilah saatnya Bendahara menberi tau bahwa Hang Tuah masih hidup. Hang Tuah kemudiannya telah dipanggil pulang dan ditugaskan untuk membunuh Hang Jebat. Akhirnya Hang Tuah berhasil merampas keris miliknya dari Hang Jebat, setelah tujuh hari pertarungan. Lalu Hang Tuah membunuh Hang Jebat. Dalam pertarungan ini, Hang JEbat menjelaskan bahwa dulu dia membela sahabatnya Hang Tuah yang telah difitnah dan dijatuhi hukuman mati oleh Raja. Tapi dipihak lain, Hang Tuah telah membantu Raja yang sebelum itu menjatuhkan hukuman tanpa bukti yang kuat. Ø Unsur Intrinsik Tema Negeri Kerajaan Alur Maju menceritakan kejadian secara beruntun Tokoh dan watak - Hang Tuah baik, bijak berwibawa - Hang Jebat pembalas dendam - Sang Raja baik, sopan, mudah percaya dan mudah terpengaruhi - Tumenggung licik, jahat Latar - Tempat sungai, Bintan, Pasar, Istana - Suasana ramai, tegang, sepi, senang - Waktu pagi, malam Sudut pandang orang ketiga serba tau Amanat - Sebagai pemimpin kita jangan hanya mendengar keterangan dari satu pihak saja melainkan dengan pihak yang bersangkutan juga. - Kejujuran dapat menghancurkan hati yang iri dan dengki. Ø Unsur Ekstrinsik Nilai Moral Kita harus berjuang menjalani hidup dan tidak boleh terpengaruh oleh orang lain Nilai Budaya Kita harus berbaki kepada orang tua agar perjuagan kita barokah Nilai Sosial Kita harus mementingkan Negara dan rakyat diatas kepentingan kita sendiri Nilai Religius Percaya kepada Tuhan akan membuat hati lebih tenang dan barokah Nilai Pendidikan Kejujuran, sopan santun dan kerja keras akan bisa mengalahkan semua fitnah, iri, dan keburukan lainnya Jakarta - Hikayat adalah salah satu karya sastra lama yang berbentuk prosa. Hikayat biasanya mengisahkan tentang kehidupan dari keluarga istana, kaum bangsawan, atau orang-orang ternama dengan segala kehebatan, kesaktian, maupun aksi juga menceritakan tentang kekuatan, mukjizat, dan segala keanehannya. Terkadang hikayat seperti cerita sejarah yang di dalamnya tidak masuk akal dan penuh dengan adalah penjelasan mengenai hikayat yang dikutip dari buku CCM Cara Cepat Menguasai Bahasa Indonesia SMA dan MA Rangkuman Bahasa Indonesia SMA MA SBMPTN karya Tomi RiantoHikayat memiliki ciri-ciri sebagai berikut, yaitu1. Hikayat menggunakan bahasa Melayu Istanasentris, ceritanya berlatarkan Pralogis, ceritanya tidak masuk akala tau bersifat Statis, bersifat kaku dan Anonim, pengarang hikayat tidak Hikayat menggunakan kata arkhais, yaitu kata-kata yang jarang digunakan seperti syahdan dan Pembangun Teks HikayatHikayat memiliki dua unsur, yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrisik hikayat adalah yang membangun cerita dari dalam. Sedangkan ekstrinsik adalah unsur yang membangun cerita dari Intrisik Hikayat1. TemaTema adalah gagasan yang mendasari sebuah LatarTempat, waktu, dan suasana dalam suatu AlurAlur merupakan jalinan peristiwa dalam sebuah AmanatAmanat merupakan pesan yang disampaikan oleh pengarang melalui sebuah TokohTokoh adalah pemeran di dalam Watak/ PenokohanPenokohan yaitu penggambaran watak seorang Sudut PandangSudut pandang merupakan teknik yang dipilih pencerita untuk mengemukakan gagasan dan Gaya BahasaMerupakan kemampuan penulis dalam menyajikan suatu cerita yang menggunakan bahasa dan unsur-unsur keindahan Ekstrinsik1. Latar belakang agama2. Adat3. Budaya4. Nilai dan norma kehidupanJenis-Jenis Teks Hikayat1. Jenis Teks Berdasarkan IsinyaTeks hikayat terbagi dalam beberapa jenis, seperti Cerita Rakyat, Epos India, Cerita dari Jawa, Cerita-Cerita Islam, Sejarah dan Biografi, dan Cerita Jenis Teks Hikayat Berdasarkan Asalnya- Melayu asli- Jawa- Hindu India- Arab-PersiaTujuan Teks HikayatTeks hikayat memiliki tujuan kepada pembaca. Tujuan tersebut yaitu latar belakang bagi pengarang atau penulis untuk menulis sebuah teks tujuan penulisan teks hikayat1. Sarana untuk membangkitkan semangat Sarana untuk Sarana untuk meramaikan suatu acara atau Sarana untuk menyampaikan nilai-nilai adalah seperti yang dijelaskan di atas. Apakah mudah dipahami oleh detikers? Simak Video "Bukan Pertama Kalinya Rumah Jessica Iskandar Dihantui Penampakan" [GambasVideo 20detik] atj/pay

hikayat hang tuah beserta unsur intrinsik dan ekstrinsik